- Dokumentasi Proses -
Suatu proses bisnis (dalam hal ini bisnis bukan hanya perdagangan saja, melainkan suatu proses pada pelaksanaan manajemen) penting untuk implementasi suatu program atau sistem. Pada suatu sistem informasi, menaikkan kualitas proses biasanya melibatkan elemen berikut ini :
- Metodologi
- Dokumentasi
- Standar
Dokumentasi Proses (Software)
Dokumentasi proses dibuat agar pengembangan suatu sistem/software dapat di manajemen dengan baik. Agar manajemen dapat efektif, dibutuhkan suatu kejelasan pada proses-proses yang akan dikelola. karena software merupakan suatu hal yang non fisik dan proses pembuatan software juga merupakan tugas-tugas pemikiran yang tidak terlihat fisik, salah satu cara agar membuat jadi jelas adalah dengan menggunakan dokumentasi.
Ada beberapa kategori dokumentasi proses :
1. Perencanaan, perkiraan dan penjadwalan. Merupakan dokumen yang dibuat oleh
manajer yang digunakan untuk memprediksi dan mengontrol proses software.
2. Laporan / Reports . Merupakan dokumen yang mencatat bagaimana sumber dayasumber
daya digunakan selama proses pengembangan.
3. Standar. Dokumen – dokumen ini menentukan bagaimana seharusnya suatu proses
diimplementasikan. Ada berbagai macam standar mulai dalam lingkup organisasi,
nasional bahkan internasional.
4. Lembar kerja/ working paper. Sering kali merupakan dokumen komunikasi teknis utama
dalam suatu proyek. Mereka merekam ide-ide dan pikiran-pikiran para engineer yang
bekerja dalam proyek, yang merupakan dokumentasi produk versi sementara yang
menjelaskan strategi pengimplementasian dan penentuan masalah yang telah
diidentifikasi. Seringkali dokumen ini mencatat alasan-alasan pemilihan suatu
keputusan dalam desain.
5. Memo dan surat/pesan elektronik. Dokumen yang merekam rincian komunikasi sehari hari
antara manajer dan development engineer.
Software Development Life Cycle
Dua dasar, metodologi yang paling populer adalah :
- Pendekatan tradisional yaitu Metode Waterfall dan,
- Pendekatan Agile yang lebih baru.
Waterfall model adalah pendekatan linier untuk mengembangkan perangkat lunak, yakni sebuah desain proses yang sequensial (berurutan) yang dalam progressnya terlihat seperti aliran air ter-jun (waterfall) dari proses perancangan konsep, inisialisasi project, alanisis, desain, pembuatan system (coding), testing, produksi/implementasi dan perawatan (maintenance). Berikut adalah kelebihan dan kelemahan metode waterfall :
Kelebihan :
- Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik
- Dokumen pengembangan sistem sangat terorganiasir (sesuai dengan yang ada diurutan), karena setiap fase harus diselesaikan secara lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
- etiap langkah terpisah dan dapat diprediksi
Kekurangan :
- Membutuhkan keahlian yang baik atau yang telah berpengalaman dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang cocok bagi pemula.
- Diperlukan majaemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak.
- Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru
- Client kesulitan untuk menyatakan semua ke inginannya secara eksplisit diawal tahap pengembangan
- Hasil software yang dikembangkan baru akan diketahui lama setelah proyek pengembangan dimulai
Agile Model :
Agile software development (sering disebut ”agile”)adalah
kumpulan dari metode-metode pengembangan perangkat lunak yang
berbasis pada Iterative dan Incremental Model. Agile
membawakan perubahan dari model metode-metode kelas berat seperti
waterfall dan Spiral.
Berikut adalah kelebihan dan kelemahan metode Agile :
Berikut adalah kelebihan dan kelemahan metode Agile :
Kelebihan :
- Proses Iterative dan Incremental,
- Proses Iterative dan Incremental,
- Requirement dapat berubah sewaktu-waktu,
- Pelacakan requirement dengan melihat Backlog produk,
- Keterlibatan user secara aktif,
- Rilis yang lebih cepat dan berkala, fungsi dirilis setiap akhir iterasi.
- Testing dilakukan setiap saat, Seperti metode-metode lainnya, Agile bukanlah metode yang sempurna.
Kekurangan :
- Dokumentasi pada metode ini sangat minimal,
- Agile jarang dipraktekkan secara langsung,- Interaksi dengan pelanggan yang berlebihan,
- Agile sulit diimplementasikan dalam proyek yang berskala besar,
- Membutuhkan manajemen tim yang terlatih dan mempunyai ilmu yang sudah tinggi,
- Lemah dalam perencanaan arsitektur,
- Keterbatasan waktu dalam perencanaan proyek.
Untuk sekarang ini pada umumnya penggunaan kedua metode ini digabung untuk menghasilkan sistem sesuai dengan kebutuhan proyek dan kebutuhan user.
Sumber :
http://bintarmadayraditya.files.wordpress.com/2012/02/dokumentasi-software.pdf
materi kuliah -TDA- Stikom Surabaya